Pagi
ini guru dikelas B, anak-anak sudah berkumpul untuk menerima pelajaran hari
ini, seperti biasa guru melakukan penguatan pagi itu, menanyakan pelajaran
kemarin yang mereka pelajari, setelah itu guru mengambil absen. Disaat guru
mengambilabsen anak ternyata ada anak
yang sudah 3 hari tidakdatang
kesekolah.Setelah absen diambil maka
guru memulai pelajaran pada hari itu, pelajaran hari ini tentang menolong
sesama.
“anak-anak
ternyata ada teman kita yang sudah 3 hari tidak masuk sekolah, siapa ya anak-anak?
Maka
anak-anak menjawabsescara serentak “
vani buk!”
“ o iya
ternyata teman kita vani sudah 3 hari tidak masuk. Siapa anak-anak ibu yang
tahu kenapa vani tidak datang sekolah ?”
Anak-anak
menjawab: “ sakit buk !,vani malas
sekolah bu!, vani takut kesekolah bu!”
“Iya
pintar anak ibu,tapi sebenarnya ternyata vani sakit ,anak-anak,,!”
Kemandirian sangat penting ditanamkan pada anak sejak usia
dini karena bekal kemandirian yang akan mereka dapatkan ketika kecil akan
membentuk mereka menjadi pribadi yang mandiri, cerdas, kuat dan percaya diri
ketika mereka menginjak dewasa nanti, sehingga mereka akan siap menghadapi masa
depannya dengan baik.
Kemandirian dapat dilatih ketika anak masih senang berada
didalam lingkungan keluarga. Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting
bagi pengembangan kemandirian anak karena orang tua adalah sosok pribadi yang
akan ditiru anak, orang tua lah yang akan menjadi model yang ditiru anak dalam
menuju pembentukan karakter anak.
Namun banyak orang tua sekarang yang tidak biasa membiarkan
anak-anak mereka mengerjakan segala sesuatunyasendiri, bahkan banyak orang tua yang merasa tidak tega jika melihat
anaknya sibuk menyiapkan keperluan pribadinya sendiri. Biasanya, hal ini sering
terjadi padakeluarga yang memiliki
pembantu/pengasuh di rumahnya. Semua
2.1Rasional
Adat Perkawinan Melayu Mempawah Pontianak
Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Adat perkawinan budaya melayu mempawah dapat diartikan
seperti peribahasa orang tua yaitu: “tidak lekang karena panas, tidak luput
karena hujan” yang maknanya yaitu: perkawinan budaya melayu mempawah tahan di
uji untuk dijaga dan ditaat.Sejalan dengan makna tersebut diatas baik
masyarakat adat melayu,lebih lagi pemuka masyarakat,pemuka agama maupun
pemangku adat atau sesepuh memperhatikan menjalankan,menghormati,
mentaati,serta menjaga agar supaya tidak terjadi pelanggaran adat budaya melayu
umumnya dan khususnya tidak pula terjadi pelanggaraan adat perkawinan budaya
melayu mempawah.Adat budaya melayu ditaati karena mempunyai sanksi tidak ringan
berupa cemoohan.
Tulisan ini mungkin bukan
cerpen, tapi bisa dikatakan cerpen. Namun yang paling pas ini bisa dikatakan isi
hati. Seperti orang bilang itu “curhat”.
Sebenarnya isinya bukan tentang pendidikan sih, ini Cuma sekedar bacaan hiburan
diri aku saja.
Apa sih yang saat ini aku
fikirkan, bahkan sama sekali aku tak bisa memikirkan apapun yang hendak aku
tuliskan disini. Sebenarnya sih aku ingin menuliskan tentang aku dan mereka
namun aku juga bingung mau mulai tulisan ini darimana.Begini saja, aku dan
mereka itu mempunyai satu hubungan, hubungan yang bagaimana? Seperti perkataan
banyak orang “persahabatan”.
Sebenarnya apa sih yang dikatakan persahabatan itu?
Fungsi emosi yaitu memotivasi,
memotivasi tindakan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan tertentu. Emosi-emosi
tertentu mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. Misalnya pada
saat mengalami emosi cinta kepada boneka barbie. Karena emosi itu, anak
berbuat macam-macam hal untuk menarik perhatian orang tua agar membeli
mainan yang disukainya. Dan anak melakukan apa saja agar keinginannya
tercapai.
Merupakan bentuk komunikasi
sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya pada orang
lain. Contohnya : anak yang merasakan sakit biasanya mengekspresikannya
dengan menangis. Menangis merupakan bentuk komunikasi anak dengan
lingkungannya pada saat ia belum mampu mengutarakan perasaannya dalam
bentuk bahasa verbal.
Menimbulkan respon otomatis
sebagai persiapan menghadapi krisis. Contohnyajika tiba-tiba anak bertemu dengan ular.
anak mungkin merasa terkejut dan lalu melompat. Karena terkejut itulah
maka anak selamat dari gigitan ular. Tiba-tiba saja anak melompat.
Danjuga saat ketika anak bertemu
harimau di hutan, karena anak takut maka anak tersebut melarikan diri.
Tanpa berpikir apapun anak lari begitu saja. Artinya, keadaan krisis bisa
dilewati karena anak memiliki respon otomatis. anak otomatis merespon ular
dengan melompat, dan merespon harimau dengan berlari. Danjuga ketika anak dimarahi oleh orang
tuanya karena tidak membereskan mainannya. anak merasa takut. Jika tidak
dibereskan maka tidak akan diperbolehkan memainkan mainan tersebut . Oleh
karena rasa takut itu, maka anak berusaha menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
“Apakah
pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang”
Sebagaimana yang kita ketahui
perkembangan teknologi itu memang semakin berkembang pesat, seluruh pekerjaan
dapat terselesaikan dengan mudah dengan teknologi yang semakin canggih.
Contohnya dengan adanya komputer,komputer sangat diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dan komputer
juga dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Oleh karena
perkembangan teknologi saat ini semakin canggih maka siswa perlu mengetahui
bagaimana cara pemakaian komputer. Karena dengan adanya komputer dan jaringan
internet dapat memudahkan anak dalam belajar dan memahami pelajaran sebab anak
dapat mengakses materi pelajaran yang menarik didalamnya.
Menurut analisa Dr. Glenn Doman
dimana dalam bukunya yang berjudul How to Multiply Your Child’s Intelligence
menyatakan bahwa : ‘Semua bayi dalam perkembangan berikutnya akan ditentukan
pada usia enam tahun pertama dari hidupnya.” Dalam penelitiannya, Doman
menemukan bahwa sebagian besar anak belajar diantara usia 1 sampai 6 tahun
dengan menyerap segala sesuatu yang diajarkan kepada mereka. Pengajaran yang
diperoleh anak pada usia ini akan menentukan nilai-nilai atau keterampilan yang
akan mereka miliki di masa mendatang.
Cinta merupakan salah satu
kebutuhan jiwa yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Termasuk cinta dalam
keluarga, didalam keluarga sangat penting membangun rasa cinta contohnya cinta
kepada anak. Memiliki anak adalah harapan dari setiap pasangan suami istri.
Meskipun ada beberapa pasangan yang memutuskan untuk menunda memiliki anak
karena alasan tertentu,tak sedikit pasangan yang merasa gelisah jika setelah
lama menikah tak juga ada tanda tanda kehamilan. Berbagai upaya pun ditempuh
agar bisa segera mendapatkan momongan. Mulai dari mengambil anak sebagai
“pancingan”,menerapkan gaya hidup sehat, mengurangi beban kerja, hingga rutin
berobat pada ahli medis.
Setelah berhasil memiliki
anak,kemudian kita fokus pada cara mengasuh anak dengan penuh rasa cinta dan
sayang. Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak dalam kandungan),
anak mutlak memerlukan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya
untuk menjamin tumbuh kembang fisik-mental dan psikososial anak. Dengan
cara anak tak hanya butuh diberi makan, minum susu, mainan, atau pakaian bagus.
Anak juga butuh diberikan perhatian, dukungan ,cinta, dan kasih sayang yang
akan membuatnya merasa aman dan nyaman. Dan juga kita sebagai orang tua harus
memperhatikan minat, keinginan dan pendapatnya dalam hal menunjukkan kasih
sayang kita kepada anak. Namun, meskipun rasa cinta gampang diucapkan,
memberikan rasa cinta dan sayang ini tak semudah kelihatannya. Orang tua sering
beranggapan bahwa apa yang diberikan atau dilakukannya pada anak adalah
ungkapan dari rasa cinta dan sayang mereka. Contohnya saja yaitu orang tua suka
melakukan hal ini pada anak seperti :
Melarang anak ikut
melakukan pekerjaan rumah agar tidak kelelahan
Sebenarnya Cinta dan sayang orang
tua pada anaknya tidak harus dengan melarangnya mengerjakan pekerjaan rumah
karena khawatir anak akan kecape’an. Sebenarnya, mengikutsertakan anak dalam
kegiatan rumah tangga justru dapat melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab
anak, misalnya : merapikan kamar sendiri, membereskan mainan, menyapu dan
lain-lain sehingga anak akan terbiasa mandiri dan tidak tergantung orang lain.
Melarang anak menyentuh
hewan peliharaan karena takut celaka.
Sebenarnya kita bisa membiarkan
anak menyentuh hewan peliharaan kita dirumah ,misalnya kucing. Akan lebih baik
bila orang tua ikut serta mengelus kucing tersebut serta memastikan kucingyang disentuh oleh anak adalah kucing jinak.
Setelah memegang kucing, orang tua dapat mengajarkan anak mencuci tangan dengan
sabun hingga bersih. Dengan menyentuh dan mengelus kucing,anak bisa belajar tentang kebersihan
sekaligus menyayangi binatang dan disana juga bisa mengenalkan konsep ciptaan
tuhan.
Memberikan segala sesuatu
yang diminta oleh anak
Orang tua tidak perlu selalu
mengabulkan permintaan anak. Anak sering meminta sesuatu hanya karena keinginan
sesaat atau sekedar ikut-ikutan. Disini orang tua dituntut untuk mampu
menimbang secara bijaksana. Apakah anak benar-benar membutuhkan benda yang
dimintanya? Apakah memberikan benda itu tak akan membahayakan anak? Sebaiknya
perhatikan dulu apakah mainan tersebut cocok untuk usia anak. Mainan yang
banyak bagian kecil yang bisa dibongkar pasang sangat tidak dianjurkan pada
anak batita karena pada usia ini anak masih suka memasukan berbagai macam benda
kedalam mulut. Mengasuh anak dengan rasa cinta dan sayang merupakan
tanggungjawab yang mutlak harus disadari oleh orang tua. Sebagaimana teori
tabularasa, anak adalah selembar kertas putih. Orang tualah yang pertama kali
menentukan tulisan dan warna yang akan digoreskan diatas kertas putih itu.
Untuk itu dalam mengasuh anak
dengan rasa cinta dan sayang tidak perlu melarang anak untuk ikut melakukan
pekerjaan rumah,melarang anak menyentuh hewan peliharaan karena takut celaka , memberikan
segala sesuatu yang diminta oleh anak dan lain-lain. Namun kita sebagai orang
tua harus pandai dalam memilah-milah mana yang tepat diberikan untuk anak dalam
mengungkapkan rasa cinta dan sayang kita kepada anak.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak
berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan
menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah
masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan
mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai
masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton
menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya
sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam
kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan
berhasil dalam pekerjaannya.
Bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai
hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle
relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan
lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME
(spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman
yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk
hubungan tersebut akan menentukan